Rabu, 05 Januari 2011

Bumi Cinta..

            Bumi Cinta...Novel terbaru kang abik yang menurut saya merupakan novel bagus sama dengan novel-novel-kang Abik sebelumnya.Seperti novel-novel kang Abik sebelumnya, Bumi Cinta ini masih mengusung nuansa religius yang kental. Jika tiga novel sebelumnya bersetting di Mesir, kali ini kang Abik memutar haluan ke negara eks Komunis Rusia  atau yang dulu dikenal USSR dimana Stalin dan Lenin pernah berkuasa. Agak aneh memang novel reliji tapi berseting di negara yang tidak reliji ??  tapi disitulah letak keunikannya.

           Tokoh utama adalah Muhammad Ayyas seorang mahasiswa pascasarjana yang datang ke Moskow untuk melakukan riset tesis tentang kehidupan umat islam di Rusia pada masa pemerintahan Stalin. Teman Ayyas waktu SMP Devid mencarikan Apartemen untuknya. Dengan alasan keterbatasan dana dan kriteria yang diberikan Ayyas, Devid mendapatkan apartemen yang agak murah dan letak strategis tetapi harus berbagi dengan orang lain dan ternyata teman seapartemennya itu adalah dua orang nonik Rusia yang cantik jelita bernama Yelena dan Linor. Dengan terpaksa Ayyas tinggal satu apartemen dengan mereka sambil terus berdoa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dalam menghadapi godaan dari wantia-wanita cantik teman satu apartemennya.

            Tidak hanya itu, Prof. Abram Tomskii pembimbing Ayyas selama di Rusia tidak bisa membimbingnya dalam riset karena ada keperluan ke Istambul. Profesor pun merekomendasikan asistennya yang bernama Anastasia pakar sejarah Asia Tenggara. Anastasia ini digambarkan kang Abik sebagai dosen yang cantik,cerdas dan penganut kristen ortodoks yang taat. Hari demi hari di lewati Ayyas dengan melakukan riset dan membaca buku di ruangan Professor Tomskii bersama dengan Anastasia, diam-diam Anastasia menaruh hati pada Ayyas.

            Sementara itu Yelena seorang pelacur kelas atas hampir mati di pinggir jalan karena dicampakkan oleh pelanggannya. Dalam keadaan seperti itu, Yelena yang seorang atheis masih meminta pertolongan kepada Tuhan. Ya dalam hati kecilnya Yelena masih percaya Tuhan. Beruntung ada seorang gembel kota Moskow bernama Bibi Margareta yang menolong Yelena dengan bantuan Ayyas. Sedangkan Linor yang belakanggan di ketahui sebagai agen Mosad tengah merencanakan sebuah rekayasa pengeboman yang diarahkan kepada Ayyas sebagai tersangkanya.

           Cerita selanjutnya Yelena masuk Islam dan menikah dengan Devid. Sedangkan Linor menemukan kenyataan bahwa dirinya adalah seorang gadis Palestina tulen. Ia di titipkan oleh ibunya Salma Abdul Aziz kepada sahabatnya seorang relawan Inggris yang selama ini dia anggap sebagai ibunya. Linor berada dalam pergolakan jiwa yang hebat. Betapa ia sangat sedih telah menjadi seorang agen Mosad dan telah menyakiti saudara sebangsa dan senegara. Atas kekuasaan Allah SWT Linor masuk islam.

           Kang Abik sangat apik dalam menyajikan cerita ini. Muatan dakwah yang kental sangat jelas disampaikan. Penggambaran kota Moskow yang begitu detail mulai dari bandara, jalan-jalan, makanan khas dan gaya hidup masyarakat membuat kita terhanyut dalam cerita.

           Sampai hari ini belum ada kabar apakah novel ini akan di filmkan seperti novel sebelumnya. Jika di filmkan, bagi yang berminat untuk ikutan audisi lagi dipersilahkan untuk bersiap-siap ya :) ….

Ingin Tahu Kualitas Pribadi yang Disukai?

            Manusia sebagai mahluk sosial memaksa kita untuk selalu berinteraksi satu sama lainnya. Interaksi sosial yang terjadi dirasa perlu disertai dengan sikap/kualitas pribadi sehingga orang yang berinteraksi dengan kita merasa nyaman dan menyukai kita. Kualitas pribadi tersebut adalah :
  • Ketulusan
          Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ngada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya di atas Ya dan Tidak di atas Tidak". Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor kancil. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
  • Kerendahan Hati
Berbeda dari rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya bisa bersikap rendah hati. Ia bagaikan padi, yang semakin berisi semakin merunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang di atasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.
  • Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya. Orang yang selalu setia bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janju, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
  • Positive Thingking
Orang yang bersikap positif (positive thingking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kaca mata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.
  • Keceriaan 
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, keceriaan tidak harus diartikan sebagai ekspresi dari wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa menertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.



Senin, 03 Januari 2011

Don't give up..

            Siapa sih yang tidak ingin sukses, bahagia, bergelimangan harta serta terhormat di dunia ini? saya yakin jawabannya semua orang pasti ingin. Tetapi pertanyaannya bagaimana kita meraihnya?. Tidaklah mudah meraih itu semua, perlu kerja keras, motivasi sekuat baja serta semangat yang tidak pernah mati. Kesuksesan tidaklah sim-salabim datang begitu saja seperti dalam dunia sulap, maupun seperti mimpi di siang bolong. Dari kecil kita dijejali pendidikan mulai dari dasar sampai dengan pendidikan tinggi maupun pendidikan informal yang kesemua itu bertujuan untuk membuat hidup kita sukses dan bahagia kelak. Perjalanan panjang emang, tetapi akan berbuah manis kedepan hari.

           Hal itulah yang sedang saya alami, bergelut dengan buku-buku untuk menambah pengetahuan dan keterampilan saya demi kesuksesan itu. Dari kecil hingga sebesar sekarang saya masih terus belajar dan akan terus belajar. Karena dengan belajar saya yakin akan merubah diri saya menjadi lebih baik dari sebelumnya dan kesuksesan akan menjadi sebuah bonus bagi saya. Hal itulah yang menjadi keyakinan saya mengapa tiada henti untuk belajar. Tetapi dalam pelaksanaannya tidaklah semudah membolak-balikkan telapak tangan, perlu kerja keras didalamnya. Kerja keras untuk tetap semangat serta motivasi tinggi tidaklah mudah dan itu saya rasakan sekarang. Tugas kuliah yang bertubi-tubi menghujam, belum lagi ada mata kuliah yang sepenuhnya tidak saya mengerti sangat mempengaruhi kondisi psikis dan mental saya, dan mungkin itu juga dialami oleh semua orang dalam proses belajar.

            Pepatah berakit-rakit ke hulu berenang-renang kemudian, mungkin sedang saya alami sekarang, saya sadar betul jalan kesuksesan itu banyak kerikil yang menghadang yang akan menjadikan kita lebih kuat. Tinggal bagaimana kita menyikapi kerikil-kerikil tersebut. 

             Malam ini kebetulan di TV menanyang ulang film Laskar Pelangi yang bercerita tentang semangat sejumlah anak belitong dalam menimbah ilmu di sekolah yang hampir ditutup dikarenakan tiada lagi murid yang ingin bersekolah disekolah tersebut dan lebih memilih untuk berkerja membantu perekonomian keluarga mereka. Ikal yang merupakan tokoh sentral dalam film ini memiliki cita-cita ingin menimbah ilmu di Paris sangat kontras sekali dengan kehidupan keluarga dia dan kondisi belitong pada saat itu. Tetapi mimpi bukanlah hanya sekedar mimpi jika disertai dengan tekad dan usaha yang kuat. Sepenggal lyrik soundtrack Laskar Pelangi : "..mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia, berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya.." sangat menginspirasi saya. Kesusksesan diawali sebuah mimpi untuk hidup lebih baik dan tugas kitah merealisasikan mimpi tersebu dengan kerja keras.

             Dari film Laskar Pelangi motivasi saya kembali naik, seperti Handphone yang lagi di charge. Dengan kemudahan yang saya miliki kenapa saya masih harus mengeluh dengan kondisi kuliah saya sekarang. Anak-anak belitong saja dengan segala kekurangan, mereka masih tetap semangat untuk belajar, kenapa saya tidak?. Jangan manja, jangan pernah menyerah dan hadapi dengan dengan sabar segala kerikil yang menghadang maka kesuksesan akan mengikuti kita.


Sabtu, 01 Januari 2011

Sudahkah kita berempati?


            Menurut Wikipedia, empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan/emosi orang lain. Empati dapat juga diartikan kesanggupan untuk turut merasakan apa yang dirasakan orang lain dan kesanggupan untuk menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Empati membuat kita dapat turut merasa senang dengan kesenangan orang lain, turut merasa sakit dengan penderitaan orang lain, dan turut berduka dengan kedukaan orang lain. Banyak alasan mengapa kita perlu memiliki empati diantaranya :
  • Kesadaran bahwa tiap orang memiliki sudut pandang berbeda akan mendorong kita untuk mampu menyesuaikan diri sesuai dengan lingkungan sosial kita. Dengan menggunakan mobilitas pikiran, kita dapat menempatkan diri pada posisi peran kita sendiri maupun peran orang lain sehingga akan membantu melakukan komunikasi efektif.
  • Mampu berempati mendorong kita tidak hanya mengurangi atau menghilangkan penderitaan orang lain, tetapi juga ketidaknyamanan perasaan melihat penderitaan orang lain. Merasakan apa yang dirasakan individu lain akan menghambat kecenderungan perilaku agresif terhadap individu itu.
  • Kemampuan untuk memahami perspektif orang lain membuat kita menyadari bahwa orang lain dapat membuat penilaian berdasarkan perilaku kita. Kemampuan ini membuat individu lebih melihat ke dalam diri dan lebih menyadari serta memperhatikan pendapat orang lain mengenai dirinya. Proses itu akan membentuk kesadaran diri yang baik, dimanifestasikan dalam sifat optimistis, fleksibel, dan emosi yang matang. Jadi, konsep diri yang kuat, melalui proses perbandingan sosial yang terjadi dari pengamatan dan pembandingan diri dengan orang lain, akan berkembang dengan baik.